photo malim kundang
APA YANG DIMAKSUD MITOS
Mitos berasal dari kata mythe (latin) yang mempunyai arti dalam kesusasteraan lama yaitu dongeng, cerita-cerita lama tentang Dewa, pahlawan, dankejadian-kejadian alam (fenomena alam). Biasanya penyusun cerita-cerita lama bersifat anonim, jalan ceritanya diwariskan secara turun-temurun.
Bentuk cerita lama seperti: Cerita Tujuh Bidadari, kisah Malin Kundang, Sangkuriang, Kera Sakti, bawang putih dan bawang merah, naga menelan bulan dan sebagainya, pemeran asli sebagai manusia tidak pernah ada. Selain itu salah satu keunggulan isi cerita didalam bentuk mitus adalah selalu mewakili perbuatan baik dan buruk atau antara glongan protagonis dengan antagonis. Ketajaman penyusun cerita dalam mitos ditandai dengan simbol putih mewakilan yang baik dan hitam mewakili yang buruk atau jahat.
Mitos terkait erat dengan isi kebudayaan. Perwujudan mitos dalam kehidupan masyarakat senantiasa mewakili aktivitas tingkah laku manusia yang patut diteladani atau sama sekali harus dihindari. Selai itu mitos kehadirannya di masyarakat lebih menonjolkan unsur personifikasi dengan bobot tekanan pada kontensinya adalah peranan tingkah laku, bukan merupakan suatu kebutuhan rohani setelah manusia terbentur menarik sesuatu kekuatan kegaiban yang harus diyakini bernilai sakral, pada suatu ketika akan beralih menjadi suatu rangkaian legenda yang diabadikan sebagai peninggalan yang terpahat dalam ingatan generasi ke generasi berikutnya,
pada setiap daerah versi aneka ragam dalam alur cerita. Namun maknanya sama dan semakin jauh jarak generasi semakin lengkap bumbu serta variabel-variabel yang berlebih-lebihan tercakup dalam alur cerita, dan sangat didominasi oleh pembuktian fenomena alam seperti stalagtit dan stalagnit yang terdapat dalam gua-gua, konon katanya cerita tersebut disebutkan sebagai tempat peristirahatan dari kayangan.
Berdasrkan paparan singkat diatas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman mitos adalah sarana pembentukan dan pembinaan kepribadian seseorang. Contoh: Betapa aibnya dan mustahilnya anak kandung sendiri jatuh cinta kepada ibu kandungnya, seperti yang diceritakan dalam mitos Sangkuriang, maksud mitos ini adalah agar manusia mengendalikan hawa nafsu atau nafsu syahwatnya.Selanjutnya mitos si Malin Kundang anak durhaka, intinya adalah ciri-ciri anak yang shaleh ialah yang selalu mendoakan kedua orang tuanya,
bukan sebaliknya, selanjutnya kisah tujuh bidadari, inti cerita mitosnya mewakili pemahaman tentang jodoh, dijelaskan bahwa yang mengatur jodoh adalah Tuhan. Selain itu berusahalah selalu agar tidak melihat keatas,sekali-kali melihat kebawah. Dengan kata lain suatu keluarga yang harmonis tidak ditentukan oleh asal-usul atau keturunan suami atau isteri.Demikianlah postingan sederhana tentang apa yang dimaksud mitos. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.